Terkadang kita terluka
Terkadang kita tersakiti
Dan tak terlupakan
Rasa itu
Sakit…
Yang meskipun “maaf” terucap
Namun hatimu tak kunjung sembuh jua
Tak tahu apa yang harus kau lakukan
Dengan kebencian yang menguasai
Dengan kebencian yang menguasai
Dengan hati yang remuk redam
Musnahkan sgala cinta
Dan berikan kebencian
Dan dendam
Yang membara
Menyelimuti hati
Dan tak pernah habis
Bagai api
Menggerogoti
Seluruh – sekujur tubuhku
Hingga hangus tinggal tulang-tulangnya
Yang terbuat dari kebencian dan dendam
Yang membara
Bagai api
Bara
Menyiksa relung-relung kalbu
ku
Dan kuberlari
Mengejar – menjauh masa lalu
Dan masa depan
Datang menghantui
Membentuk bayang-bayang masa lalu
Dan hapuskan sgala asa
Pudarkan pendar-pendar cahaya yang bertebaran
Di langit luas
Langit malam yang kelam
Kini tanpa bintang
Dan yang kau berikan
Hanyalah dendam
Yang kini membara
Bagai api surga
Yang dikalahkan
Api neraka!
Yang slalu kau sulut
Hanyalah kebencian
Yang tak pernah habis
Menggerogotiku
Terus dan terus saja
Dan ku kan berlari
Menjauh-mendekatimu
Hingga ku bisa
…
Lakukan sgala hal
Yang buatmu siksa
Pedih!
Hingga kebencian itu
Hilang
Dari dalam relung-relung kalbu
Bagai awan
Di langit malam
Kelam
Komentar
Posting Komentar