Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Malam

Gelapnya malam ini Membuatku merasa takut tuk jalani kehidupan ini Seperti mata hatiku saat ini Yang takut tuk mencintai seseorang Yang tak mungkin ku miliki Karna ku sadar Dengan adanya perbedaan dan jarak Yang sangat jauh di antara kita Seperti halnya langit dan bumi Yang tak mungkin pernah bersatu Sampai kapanpun Knapa aku harus kenal dengan Dia Kalau akhirnya membuat sakit hatiku saja Knapa Dia mesti ada di hatiku Cinta…. Ku g tau knapa dia mesti ada Kalau kehadirannya Membuat beribu2 orang mendita karenanya

Sekelumit Cinta

Aku sadar… Aku menyadari semua.. Aku tetaplah manusia biasa… Yang lemah bila tanpa jiwa… Memang Hanya kejujuran yang ku harapkan Buka semua tabir kepalsuan dan keraguan Memang.. Saling terbuka yang selalu ku rindukan Berikan kesejukan damaikan hatiku. Adakah… Secercah cahaya kan menerangi gelapnya jiwa Saat tersesat mimpi tanpa arah yang pasti Adakah… Hangat kan memeluk tubuhku Saat beku tlah halangi langkahku Cinta ini memang begitu indah Saat dia hadir temani fananya hidup Cinta ini memang begitu hangat Saat dia berikan arti sesungguhnya rasa Namun cinta kan sangat menyakitkan Saat dusta hadir di antara dua jiwa Namun cinta kan sisakan kesedihan Bila berakhir tanpa sempat kata terucap.. ” Aku Mencintaimu Melebihi Dalamnya Laut Biru Duniaku “

Sesal Untuk Kasih

Waktu dan masa yang kini berlalu Membuatku mengingkari janjiku Janji yang mencipta penyesalan Melahirkan kecewa dan tangismu Hingga memaksamu pamit dari hatiku.. Dalam setiap malamku Dilelap dalam gelapku, Diakal dan angan Aku berharap ketentraman Namun hanya sesal yang kutelan Bahwasanya ketentraman itu, hanya terwakili olehmu.. Maaf atas kekerasanku.., Maaf atas semua kebodohanku.. Sungguh ku mencintai sekaligus menyesali Meratapi dan mengiklaskanmu pergi…. Selamat jalan Kasih…………

Gemuruh Adzan

Kelembutannya terdengar Mengisi butiran-butiran udara Mengumandangkan panggilan-panggilan-Nya Alam menggemakan suaranya Seolah-olah seluruh semesta bersujud dalam do’a Jemarinya yang tak nampak Menyentuh mata yang terpejam Mengoyak selimut yang menutupi kekuatan kehidupan Membangunkan jiwa yang terlelap Dalam menggapai panggung mimpi Alangkah indah panggilan-Nya Lebih indah dari hati nurani Yang dipenuhi rasa kasih dan sayang Lebih indah dari hati penyair Yang dipenuhi kehidupan dan kelembutan

Do'a

Robbi… Aku menemuimu malam ini tuk sekedar berbincang dan melepaskan lelahku setelah langkah ku jauh dan tak kudapati maknanya Ya Robb,, Aku menemuiMu malam ini memintaMu tuk memberi jawaban atas rindu yang kupendam dan air mata yang selalu menetes Aku ingin Kau tau telah berkali kakiku tersandung sakit memang dan sangat tapi aku tak hiraukan karena aku ingin sakitku Kau tebus dengan kasihMu Ya Robb,, Bisakah aku memintaMu tuk kesekiankalinya walau aku sedikit ragu mugkinkah Kau mengabulkannya Aku ingin dalam sisa waktuku aku diberi kebersamaan dengan orang yang kukasihi aku diberi tawa yang indah untuk kuhiasi dalam rangkaian kebersamaan ku itu dan aku diberi cukup rizki tuk memberikan sekedar bingkisan agar selalu dikenang… dan aku diberi ketulusan tuk ikhlas atas segala anugrahMu.. dan aku ingin diberi air mata tuk dapat selalu ingat atas dosa-dosa ku Ya Robb,, Ampuni aku jika pintaku teramat banyak Ampuni aku terlalu banyak menuntut Ampuni aku,,, dan sujud ku hanya padaMu Jang...

Resah

inikah rasanya cemburu… jiwa seakan tak bernyawa… hati berjalan tak tentu arah… resah menyelimuti semua asa tanpa makna…. sakit… terasa begitu kuat mencengkram sekujur tubuhku… remukkan dadaku dengan besi cinta tanpa kata…. Cintaku… memang kini saatnya kau harus pergi… tinggalkanlah aku tanpa kuingin senyum terlihat dari bibirmu… Cintaku… kini saatnya kuharus lupakan semua inginku… biarkan terbang bersama angin luka tinggalkan mimpiku… Selamat tinggal mimpiku…. Selamat tinggal duhai bidadari pengoyak anganku…

Hatred

Terkadang kita terluka Terkadang kita tersakiti Dan tak terlupakan Rasa itu Sakit… Yang meskipun “maaf” terucap Namun hatimu tak kunjung sembuh jua Tak tahu apa yang harus kau lakukan Dengan kebencian yang menguasai Dengan kebencian yang menguasai Dengan hati yang remuk redam Musnahkan sgala cinta Dan berikan kebencian Dan dendam Yang membara Menyelimuti hati Dan tak pernah habis Bagai api Menggerogoti Seluruh – sekujur tubuhku Hingga hangus tinggal tulang-tulangnya Yang terbuat dari kebencian dan dendam Yang membara Bagai api Bara Menyiksa relung-relung kalbu ku Dan kuberlari Mengejar – menjauh masa lalu Dan masa depan Datang menghantui Membentuk bayang-bayang masa lalu Dan hapuskan sgala asa Pudarkan pendar-pendar cahaya yang bertebaran Di langit luas Langit malam yang kelam Kini tanpa bintang Dan yang kau berikan Hanyalah dendam Yang kini membara Bagai api surga Yang dikalahkan Api neraka! Yang slalu kau sulut Hanyalah kebencian Yang tak pernah habis Menggerogotiku Terus dan te...

Bukan Benalu Yang Menari

permukaan telah kosong dan benalu itu tak lagi menari diatasnya benalu yang menempel diatas pinus yang ringkih ia telah pergi menghilang diantara lebat pekat kabut … dan bersama angin dari timur ia terbang mengikuti suara hujan yang terlewat dihari itu dan kini… pinus yang telah sendiri itu menanti benalu lain yang bersedia singgah benalu yang berharap tumbuh dan berkembang menjadi edelweiss yang cantik dan hanya pinus itu yang dapat menciumnya menikmati harum mewangi memenuhi udara yang luas … dan bukanlah benalu yang dapat menari tertiup angin palsu yang mekar diatas pinus yang tak bersuara terlihat elok, tapi palsu hanya mengambil sisa2 energi dari pinus yang kaku … dan ini bukanlah tentang benalu yang menari…

Penantianku

Andaikan dunia ini bagaikan mimpi, tolong bangunkan aku dari tidurku biar kulepas selimut rindu ini agar aku tidak lagi tergiur dan terbuai oleh rindu dan cinta yang tiada bermakna dan tiada terbalasakan akhirnya cintamu mesti kutunggu dan rinduku tak kan layu menanti jawaban……..

Memori

Malam turun rambati sepi, mengawal sunyi sepi terasa hening teraba dalam bayang-bayang purnama, di sela tetesan embun, di rumput hijau Dengkuran jam siratkan waktu lama berlalu Tapi terasa sulit mata ini mengatup Terkenangkan semua memori ingatan lama telah tertutup dulu Tentang hamparan kisah yang terlewatkan bersama, bahagia, sedih, luka, marah, dan tawa, terbuka lagi. . . Sadarkan hati artimu di sini. . . .

Padamu

Aku mendengar panggilanmu dari balik warna hitam birunya malam, dan telah aku rasakan sayap-sayapmu membelaiku. Akankah aroma kerinduanku terbawa angin malam menembus langit yang sudah menganyam tirai dari cahaya bulan? Menuju dirimu yang telah menunggu di puncak kebahagiaan….

Dear My Love life…..

Aku Percaya…., Mendung Tak Berarti Hujan…. Membeku Tak Berarti Membatu… Meski Basah Ditetesi Air, Tak Berarti Kedinginan…. Percaya Atau Tidak, Semua Selalu Tak Terduga…. Penuh Misteri… Seperti Awan Hitam Yang Tak Kunjung Menghempaskan Tetesan Air nya Ke Bumi… Layaknya Kesedihan Ini.. Yang Tak Pernah Di Ungkapkan… Dan Setiap Saat Bisa Berubah Menjadi Bahagia… Disaat kau disini… Karena rasaku Masih Mengharap Mu Disini…. Dear My-Love_life…..

Terhempas

betapa kejam dunia ini tiada tara sakit kurasa ketika luka menoreh dibadan tanpa seorangpun tau Tuhanku”” aku dilaknat,dicerca,dan dibantai sekumpulan manusia yang berkata benci yang tiada mengerti rahasia kebenaran lunglai diriku diatas bara api coba memanggilMu meminta pertolongan yang tidak pernah kulakukan kapanpun kini mereka meminta pengakuanku….. Tuhanku…… sampai mati aku akan berkata “tidak” karena aku bukan “mereka” yang dituduhkan sekumpulan manusia sakit sampai kini dan entahlah… kupasrahkan semua itu… kuhilangkan dendamku atas Mereka aku lebih percaya KuasaMU ya,Tuhan… biarkan mereka mencibirku… tak kan kuberpaling selainMu, Tuhanku setiap ucapan mereka adalah dosa dan aku lebih percaya PadaMu,Tuhankun

Kau “Allah” Cahaya Di Atas Cahaya

Sekuat apapun pohon itu tegak berdiri Perlahan ia pun akan tumbang Termakan oleh usia atau hempasan angin kencang Yang menggoyahkan akar-akar di bawahnya … Ketika saat itu terjadi Tak pernah kita bayangkan Betapa hidup ini adalah untuk sementara saja Atas apapun yang telah menjadi kehendak-Nya … Ya Allah, Kau cahaya di atas cahaya Kau telah tentukan sebelumnya, apa yang belum kami rasakan Ku coba tuk terus bertahan Dalam menghadapi segala cobaan-cobaan-Mu … Dan kami semua tahu Kami hanyalah hamba-Mu Yang penuh dengan segala kelemahan dan kekurangan Sujud kami mengharap pertolongan dari-Mu … Ya Allah, detik-detik yang Kau ciptakan dalam perjalanan kami Kami yakin bahwa kan ada hikmah di balik semua itu Semoga kami bisa bersabar dan berlindung pada-Mu Tuk selalu mencari cinta, kasih dan ridho-Mu di dunia ini …

Menanti Bintang

Ingin aku tahu, Masihkah senyum terangi langit kalbuku? Masihkah tawa isi relung kosongku? Masihkah paras bayangi anganku? Masihkah langkah menjadi penunjuk arahku? Masihkah tangan menuntun dalam gelapku? Masihkah ada Bintang yang temani malamku? Dan suatu tanya telah terlahir, Masihkah Bulan menanti di sisi hati? Selalu dan selamanya, meski Ragaku hancur, Jiwaku merapuh, Hatiku luluh, Rasaku takut, Tulangpun remuk, Ingin kutunggu, hingga kaupun tahu Hatiku masih di situ… Entah kapan lagi, Kau kembali pancari Bulan, Dengan terang, Dengan senyuman, Dengan suara, karena Bintang yang kuatkan aku, saat jiwa merapuh Bintang terus bangkitkan aku, di sela lelah mengganggu Bintang selalu cerahkan aku, dalam setiap keruh meragu… Matahari telah temani Bintang di langit malam, Jadikan, Hati Bulan kecut, tertatih, Merangkum perih, Menembus kabut duka, Dan teteskan, Air mata kepedihan, Terus mencari, Tempat kembalimu… Tapi Bulan, Akan tetap menanti Bintang, Hingga saatnya Matahari pun padam…

Pekikan Hati

rasa, penantian, harapan, kenangan, keputus-asaan ,dan dendam… bertahun aku bergelimang dlm satu gejolak… sebuah negeri tak bertuan yg kunamakan kota yg terlupakan… banyak cerita yg terajut dan akhirnya menyisakan sayatan2 kejam…. kebiadaban bertopeng emas dan hanya malam jahanam yg kau tinggalkan… kini yg ada hanya dendam yg tak pernah berujung…

Nantikan Aku

demi Tuhan sakit ini sangat sakit ketika tergambar jelas yang nyata itu omonganmu semu wahai perayu telingaku sudah bersih dari kotoran-kotoran rayuanmu mataku sudah tak tertutup dengan wajah naifmu hatiku sudah mati akan cinta untukmu tetapi semuanya belum berakhir masih ada sisa sakit ini masih ada yang ingin ku tunjukan pada pembual besar agar kamu malu agar kamu tak berani lagi memampang wajah tak berdosamu dihadapanku aku bukan orang lugu nantikan saja aku untukmu dengan membawa rasa sakit aku dengan sedikit cacian untukmu

Di Sini Aku

Mencintaimu menyadarkan diriku betapa hidup in i indah untuk di arungi,hangat cintamu menyegarkan kebekuan hati karna dinginnya sepi. Senyummu memberiku harapan untuk melihat mentari esok yang lebih indah… tak’ pernah tersirat dalam pikiranku untuk melihat dirimu pergi dari kehidupanku,bila itu terjadi aku hanya bisa berharap s’moga engkau temukan cintamu dan hanyalah yang terindah yang kuharapkan untukmu. tetapi engkau terjatuh ulurkan tanganmupadaku karna ‘tak akan ada cinta seperti dirimu lagi…

Aku Telah Mati

Hari ini aku telah mati Lusa mungkin tak akan berarti Walau semua bergelimang materi Tapi tiadakan ada arti Hari ini aku telah mati Jasadku telah menghadap pertiwi Kidung kedamaian telah menyelimuti Hari ini aku telah mati Kaki tiadakan lagi mampu menapak bumi Karena hati telah terbang bersama hembusan angin pagi Hari ini aku telah mati

Lelah

Detik demi detik terlewati, Bagai jam pasir yg terus berpacu dengan sinar mentari. Terang & Gelap silih berganti Namun, Q tetap disini menanti Ya… Menanti bulan yg tak kunjung pulih dari gerhana Bagai menyulam di tengah ombak laut, Tak tahu kapan ini semua bertepi. Tak mungkin rasanya, Karena air terlanjur keruh Dan pelangi mulai menghitam Ada apa dengan semua ini??? Aku pun tak tahu. Bagai baja yg kuat bertopeng kesombongan Tak ada satupun yg mau menjadi padi Semua tampak Ego & keinginan hati. Tak mau salah ataupun sadar akan ilmu hati. Entahlah… Aku jenuh & jera dengan semua ini. Namun, Tak tahu kenapa hati tak mau mengerti Merasakan tiap hari merintih karena perih Apa yg harus ku lakukan??? Berputar & mencari jawaban di setiap tiang hati. Menyelam hingga tak dapat kembali Tersesat dimana aku ini??? Hingga anginpun tak bisa temui. Sadar akan rendahnya hati & diri. Q hanya bisa berharap semua ini akan kembali. Nikmati mentari yg hangatkan diri. Dan senyum kem...

Diam

memang aku diam berpura menutup mata tetapi ada mata hati tidak buta bahkan bisa melihat dalam gelap aku mendapat seberkas cahaya dalam kegelapanku dalam ketidakberdayaanku cahaya itu menguatkan aku cahaya yang hanya datang dariNYA sakit itu seketika hilang yang ada hanya penyesalan aku akan satu hal sayang yang tulus aku tanam tak sangka kau patahkan sampai keakar lalu kau ganti dengan bunga yang lain aku memang hanya diam berpura kau tak sejahat itu berpura kau adalah baik diam aku memendam amarahku diam menahan kecewaku kecewa pada kesalahan terbesarku mecintaimu…

Kosong

Sahabat, bagaimana kabarmu hari ini? Apakah harimu secerah mentari pagi tadi? Atau sedang dirundung duka sepekat kabut sore ini? Kau tak mendengarku? Seperti ada tulisan “aku sedang sedih, jangan ganggu aku” di kening lebarmu itu. Tatapan kosong, dengan wajah datar tak berekspresi. Apa yang kau lihat di pojok sana? Ruang ini kosong, sahabat… Hanya seonggok debu panas di sudut-sudutnya. Hanya binatang kecil yang sibuk bolak – balik menyambung hidup. Lihat aku, sahabat. Aku di sini, untukmu. Untuk menghapus dukamu… Lihat aku, sahabat. Aku di sini, untukmu. Ingin melihatmu meraih mimpi – mimpimu… Lihat aku, sahabat. Aku di sini, untukmu. Rindu dengan cerita – cerita hidupmu… Lihat aku, sahabat. Aku di sini, untukmu. Kita taklukkan rumus – rumus pahit manis kehidupan… Mengapa kau diam? Ada yang salah denganku? Tatapan matamu nanar, menyiratkan sebuah pesan yang aku sendiri tak mampu menangkapnya. Apa yang terjadi padamu? Seorang telah menyakitimu? Katakan kepadaku! Tak ku biarkan ia m...

Tak Ada Yang Berubah

Meski sejenak bertemu, aku bahagia bisa kembali melihatmu Di batas-batas kerinduan dan kehampaan tak terasa airmata menetes di pipiku Hati yang mati suri, tiba-tiba terjaga dan berkata bahwa sesungguhnya rasa masih ada Baru kumengerti bahwa rasa tak pernah pergi dan sepertinya takkan terganti Sekeras apapun kumencoba, selemah apapun daya tuk mengingatnya Hati miliki pilihannya sendiri yang tak bisa diatur oleh akal Kukira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu Kukira aku tak punya lagi hasrat untuk bertemu KukiraĆ¢€¦ aku takkan lagi melihatmu seindah seperti dulu Hingga kemarin aku tahu bahwa segalanya tak ada yang berubah Hanya setumpuk perkiraanku saja yang salah

Untukmu Sahabat

Sahabat Telah kau daki Gunung kemerdekaan Menuju sinar harapan Kehidupan masa depan Menuju kebahagian Sahabat Relung waktu telah lalu Rindu hati ingin bertemu Walau surya telah berlalu Dirimu masih ku tunggu Dalam paruh waktuku Sahabat Aku memuja seraya berdoa Kesehatan dan keberkahan Tetap menyertaimu Bersama KuasaNya Kau akan bahagia Sahabat Ketika hati ini bergeming Gema Adzan berkumandang Dikaulah yang membimbing Ke Surau kecil desa Bersujud kepadaNya Hingga raga ini tenang Sahabat Sukma melemah Jiwa berserah Tak tahu arah Terhentilah darah Sahabat Telah berujung riang Gaung cinta persaudaraan Telah kau tebarkan Mengisi celah darah Terpendam lubuk dalam Sahabat Lukisan kata tepat Hembusan angin bertempat Riasan duniawi bersifat Dalam kota terpadat Semoga masih sempat Citra ini terdapat